Minggu, 10 Juni 2012

Perbedaan Lensa Fix 35 mm dan 50 mm



Lensa Fix yang paling populer dari dulu adalah lensa 50 mm. Kenapa? karena fokal 50 mm punya sudut gambar dan perspektif yang normal, persis seperti mata manusia memandang. Oleh karena itu Lensa Fix 50 mm begitu mudah dijumpai dipasaran baik merk Canon, Nikon, Pentax maupun Sony.

Seiring dengan masuknya era DSLR dengan sensor APS-C, yang memiliki crop factor 1,5x maka fokal efektif Lensa Fix 50 mm menjadi setara dengan 75mm sehingga sudah tergolong agak telefoto. Maka itu produsen DSLR kini membuat Lensa Fix 30 mm (Canon) atau 35 mm (Nikon) khusus untuk sensor APS-C, sehingga akan memberikan fokal efektif 50 mm bila dikali 1,5.

Nah, pertanyaannya apakah lensa 50 mm jadi tidak relevan untuk dipilih oleh pemilik DSLR APS-C? 



Dipasaran saat ini anda bisa memilih 2 Lensa Fix normal yang panjang fokalnya & tidak banyak berbeda, yaitu 35 mm dan 50 mm. Keduanya mempunyai: bukaaan besar, ketajaman prima, bokeh yang baik dan harga yang murah (untuk versi f/1.8).

Lalu mana yang lebih baik untuk dipilih?
Pilihan dimulai dari melihat kamera yang dipakai, diasumsikan memakai DSLR dengan sensor APS-C dengan adanya crop factor.

Jawabannya: bila anda memang menghendaki fotografi 50 mm, ambillah lensa 35 mm (atau 30 mm untuk Canon). Fokal 35 mm sebenarnya masih tergolong wideangle, namun akan setara dengan 50 mm bila dipasang di DSLR APS-C. Dengan lensa ini, kita masih mendapat bidang gambar yang masih cukup lebar tanpa ada distorsi yang berarti. Artinya lensa ini lebih fleksibel untuk dipakai di ruang sempit atau jalan-jalan. Kekurangan lensa ini adalah karena fokalnya yang cuma 35 mm, bila dipakai untuk membuat potret wajah secara close-up (wajah dan bahu) maka kita perlu berada cukup dekat dengan obyek yang difoto. Kekurangan lainnya adalah bokehnya yang masih kurang blur (untuk lensa 35 mm f/1.8). Tapi bila anda memang menyukai foto potret close-up, lensa 50 mm lebih baik untuk dipilih. Alasannya, dengan fokal 50 mm dan sensor APS-C, maka fokal efektif akan menjadi 75-80mm yang lebih bersifat telefoto



Memiliki satu lensa 50 mm f/1.8 sudah cukup untuk bekal anda memulai hobi foto model, misalnya. Lensa 50 mm f/1.8 ini pun sangat murah. Misal untuk lensa Canon EF hanya 800 ribuan, Nikon hanya 1 jutaan (versi AF) dan 1,9 jutaan (versi AF-S). Bokeh yang dihasilkan dari lensa ini pun sangat bagus, tidak terlalu kalah dengan lensa mahal seperti 50 mm f/1.4 misalnya. Kekurangan lensa ini adalah kurang efektif untuk dipakai di dalam ruangan yang sempit, dimana kita tidak bisa mundur lagi untuk mencari komposisi yang diinginkan. Selain itu karena Canon atau Nikon tidak punya stabilizer di bodi, maka kita perlu lensa dengan stabilizer khususnya lensa dengan fokal diatas 50 mm. Tapi Canon maupun Nikon rupanya memutuskan untuk tidak memberikan fitur stabilizer (IS/VR) pada lensa 50 mm mereka, baik yang f/1.4 atau yang f/1.8. Maka itu saat memakai lensa 50 mm, hindari memakai shutter speed lambat (dibawah 1/60 detik) supaya resiko foto blur akibat getaran tangan saat memotret bisa dihindari.

Catatan khusus Nikon AF-S 35 mm f/1.8 DX dan AF-S 50 mm f/1.8 ada beberapa perbedaan teknis:

AF-S 35 mm f/1.8 (Rp. 2,1 juta):
·         Lensa DX, tidak bisa untuk DSLR full frame
·         ukuran kecil, diameter filter 52mm
·         tanpa jendela distance scale
·         bukaan terkecil f/22

AF-S 50 mm f/1.8  (Rp. 2 juta):
·         Lensa FX, bisa untuk DSLR full frame maupun DX
·         ukuran agak besar (lebih besar dari lensa 50 mm f/1.8D lawas)
·         diameter filter 58mm
·         punya jendela distance scale
·         ada weater seal di dekat mount
·         bukaan terkecil f/16


Sekian... 
Semoga Bermanfaat....!!!©

Best Regard,










2 komentar:

-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...