Tampilkan postingan dengan label Minang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Minang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 November 2012

Minangkabau Tempo Doeloe #1 - Padang



Jika kita menyebut nama Minangkabau, orang akan terlintas dibenaknya dengan yang namanya 3R yaitu: Rendang, Rumah Gadang dan Rumah Makan. Ada juga yang namanya Rancak Bana yang menyebutkan kepada suatu keindahan. Ranah (tanah..R lagi) Minang memang Rancak Bana. Saat ini atau tempo dulu masih tetap indah dan asri. Belum ada polusi. PADANG sejak dulunya sudah menjadi kota bisnis dan kota wisata di Hindia Belanda. Di zaman kolonial Padang adalah kota termaju di pantai barat Sumatra. Menjelang pergantian abad ke-19 dan abad ke-20, kota Padang boleh dibilang relatif telah memenuhi kriteria kota modern. Pada masa itu di kota ini sudah ada perusahaan asuransi, hotel, klub eksekutif dan bisnis, bioskop, grup musik, dan surat kabar. Kapal-kapal dari dan ke Eropa selalu singgah di pelabuhan Emmahaven (sekarang: Teluk Bayur) yang dibangun Belanda pada tahun 1888. Penduduk Padang pada waktu itu sudah terdiri dari berbagai suku bangsa: pribumi, Eropa, dan bangsa-bangsa Asia lainnya.


Selasa, 02 Oktober 2012

Rabu, 08 Agustus 2012

Nama Jalan Kota Padang Tempo Doeloe



Catatan Sejarah kota Padang khususnya menhenai nama2 jalan dizaman Belanda dulu tidak banyak generasi muda saat ini yang tau. Termasuk saya sendiri generasi SMA tahun 80an tidak mengenal nama2 jalan yang diberikan oleh Belanda waktu itu. Dicerita seajrah yang didapat di sekolah pun tidak ada yang menjelaskan secara rinci. Mungkin nama Jl. Belantoeng saja yang terdengar. Selebihnya memang tidak tau. Apalagi untuk anak2 zaman sekarang, meskipun hidup di era digital tapi tidak banyak web yang memberikan informasi mengenai nama2 jalan yang ada di kota Padang saat memasuki Abad 19.
Untuk itu lah saya coba merangkum nama2 jalan zaman belanda ini untuk berbagi buat “sanak” yang membaca blog ini. Adapun nama2 jalan di kota Padang ini saya lihat dari peta yang saya dapat di Museum Belanda. Petanya sendiri dibuat Tahun 1915 dan 1945 dengan batas bentang mulai dari Muara, Pemantjungan, Parak Gadang, Simpang Haroe, Padang, Sawahan, Jati, Simpang Alai, Rimbo Kaloeang, Poereos dan Tepi Laut Jln Samudera. 

Minggu, 10 Juni 2012

Ternyata, Ada 300an Lagu Anak² Diciptakan Muhammad Jujur


Urang Padang Panjang di “Kick Andy” Metro TV.

Padangpanjang (Koran-Cyber.com) Seniman musik dan pencipta 300an lagu anak-anak asal kota Padangpanjang, Muhammad Jujur, Jumat (8/6/2012), pukul 21.30 Wib tampil di acara “Kick Andy” Metro TV. Profilnya ditayangkan dan diperbincangkan oleh presenter kondang Andy F. Noya.
Metro TV secara khusus mengangkat profilnya terkait semakin langkanya lagu anak-anak di jagat musik dan pertelevisian nasional. Sebagai televisi edukasi, Metro TV menjadi rujukan banyak orang dan salah satu program favoritnya adalah Kick Andy.

Pekan lalu, kru Kick Andy telah mendatangi Muhammad Jujur di kediamannya di Kelurahan Tanah Pak Lambiak Padangpanjang dan melakukan pengambilan gambar. Dua hari kemudian, Muhammad Jujur diundang ke studio Metro TV di Jakarta. Disaksikan 300an penonton dari berbagai kalangan, Muhammad Jujur tampil dan mengajak orang-orang dewasa untuk peduli terhadap lagu anak-anak yang semakin langka.