Lensa kamera DSLR
sangat beragam jenis dan macamnya. Untuk memutuskan kita mau beli lensa akan
cukup membingungkan. Tapi dengan sedikit penjelasan dibawah ini semoga anda
mendapatkan pandangan yang cukup dalam mengenal lensa kamera DSLR. Pada lensa
DLSR, selain berbeda jenis atau tipenya juga akan ada perbedaan didalam harga,
perbedaannya cukup mencolok, mulai dari kurang dari Rp. 1 juta hingga ratusan
juta Rupiah. Hal ini jelas membuat kita bingung yang berencana untuk membeli
kamera DSLR atau menambah koleksi lensanya. Penjelasan mengenai lensa DLSR ini
bersifat umum dan simpel tapi cukup untuk mengenal apa saja yang ada pada lensa
DLSR. Pada prinsipnya lensa DLSR dibagi dalam beberapa kelompok yaitu
berdasarkan diameter, jenis dan berdasarkan bukaan diafragmanya.
DIAMETER LENSA
Pada diameter lensa, kini dikenal dua
golongan umum yaitu:
1. Lensa Full-Frame (35mm). Untuk lensa
full-frame, diameter optiknya lebih besar daripada lensa crop sensor. Hal ini
karena lensa full-frame didesain untuk bisa dipakai di DSLR full-frame dan SLR
film 35mm. Di pasaran, kita perlu mengenali kode yang menunjukkan lensa
full-frame, misalnya EF untuk Canon, FX untuk
Nikon, DG untuk Sigma dsb.
2. Lensa Crop Censor. Lensa Crop Censor
berukuran lebih kecil, didesain untuk DSLR dengan sensor yang lebih kecil dari
sensor full-frame, yaitu sensor APS-C (Canon, Nikon, Pentax, Sony) dan sensor
Four Thirds (Olympus). Lensa ini memiliki
diameter yang lebih kecil dari lensa fll-frame, meski tetap memiliki desain
mounting yang sama. Artinya, kita bisa saja memasang lensa crop sensor ini pada
DSLR full frame, namun pada hasil fotonya akan terdapat lingkaran di bagian
luar foto (vignetting) akibat ukuran sensor yang lebih besar dari diameter
lensa. Lensa crop sensor ini dikenali dari kodenya seperti EF-S untuk
Canon, DX untuk Nikon, DC untuk Sigma, DA untuk Pentax dsb.
Gambar di samping
menunjukkan perbedaan ukuran antara sensor APS-C dan sensor full-frame 35mm.
Lingkaran merah menunjukkan diameter lensa full-frame dan lingkaran hijau
menunjukkan diameter lensa crop. Tampak kalau diameter lensa crop telah
didesain untuk menyesuaikan ukuran bidang sensor APS-C yang memang lebih kecil
dari sensor 35mm. Adakalanya pemilik kamera APS-C justru memakai lensa full
frame. Hal ini disebabkan karena untuk kebutuhan profesional kebanyakan lensa
yang tersedia adalah lensa full-frame. Contohnya, untuk kebutuhan profesional,
pemakai kamera EOS 7D akan memilih lensa EF 70-200mm.
JENIS FOKAL LENSA
Ditinjau dari
jenis lensa, ada dua kelompok utama yaitu Lensa Fix (prime) dan lensa zoom.
Simpel saja, Lensa Fix artinya hanya memiliki satu nilai panjang fokal, sedang
lensa zoom bisa berubah dari fokal terpendek hingga terpanjang. Lensa zoom
sendiri terbagi atas beberapa rentang fokal, seperti zoom wide, zoom normal dan
zoom tele. Ada
juga lensa sapu jagad, alias bisa bermain zoom dari wide hingga tele yang
praktis untuk dibawa bepergian. Kali ini kami uraikan untung rugi dari tiap
pilihan yang ada:
Lensa
Prime/Fix
Canon EF 50mm f/1.8
Lensa prime adalah
lensa yang hanya punya satu nilai fokal, misal 35mm, 50mm, 100mm dsb. Lensa
jenis ini umumnya punya bukaan maksimal yang besar, misal f/1.4 atau f/1.8
sehingga cocok untuk dipakai saat low light. Meski ada berbagai macam pilihan
fokal dari Lensa Fix di pasaran, namun yang paling populer adalah lensa 50mm
karena punya fokal dengan perspektif normal.
Daya tarik dari Lensa Fix ini adalah:
·
Relatif murah
·
Ukurannya kecil dan ringan
·
Hasil foto sangat tajam
·
Karena punya bukaan besar, bisa menghasilkan DOF yang tipis
·
Karena punya bukaan besar, bisa diandalkan untuk low light
Adapun hal yang
kurang menyenangkan dari Lensa Fix adalah lensa ini tidak bisa berganti fokal
sehingga untuk merubah posisi fokal kita harus maju atau mundur terhadap objek.
Lensa
Zoom Wide
Canon EF-S 10-22mm f/3.5-4.5
Lensa Zoom Wide
adalah lensa zoom yang memiliki rentang fokal wideangle mulai dari 10mm hingga
30mm, sehingga cocok untuk landscape dan arsitektur meski kurang cocok untuk
potret karena adanya distorsi. Daya tarik lensa zoom wide diantaranya:
·
Mampu menghasilkan foto dengan angle dengan kesan luas dan
dramatis
·
Cocok untuk kebutuhan profesional dan komersil
Namun demikian
lensa zoom wide dijual dengan harga yang relatif mahal karena tingginya tingkat
kesulitan dalam mendesain lensa tersebut. Dipasaran, lensa semacam ini dijual sekitar
harga Rp. 6 juta hingga Rp. 12 juta.
Contoh lensa Zoom Wide lainnya:
·
Nikon AF-S 10-24mm f/3.5-4.5
·
Pentax DA 12-24mm f/4
·
Sony SAL-DT 11-18mm f/4.5-5.6
·
Olympus Zuiko 9-18mm
f/4-5.6
·
Sony SAL DT 11-18mm f/4.5-5.6
·
Rekomendasi untuk 3rd party: Tokina 11-16mm f/2.8
Lensa
Zoom Normal/Standar (General Purpose)
Canon EF 24-70mm f/2.8L USM
Adalah lensa zoom
yang memiliki rentang fokal yang dianggap memenuhi kebutuhan wide hingga tele
biasa. Lensa semacam ini mampu mengakomodir rentang fokal normal di kisaran
50mm sehingga mampu menghasilkan foto yang rendah distorsi, dan menghasilkan
persepektif yang sama seperti apa yang dilihat oleh mata manusia. Lensa zoom
normal akan semakin mahal bila memiliki bukaan besar apalagi bila punya bukaan
konstan f/2.8 yang tergolong kelas profesional.
Contoh lensa Zoom normal kelas mahal:
·
Lensa 24-70mm f/2.8
·
Lensa 17-55mm f/2.8
Sedangkan lensa Zoom normal ekonomis
diantaranya:
·
Canon EF-S 17-85mm f/4-5.6
·
Nikon AF-S 16-85 f/3.5-5.6
·
Pentax DA 17-70mm f/4
·
Sony SAL DT 18-70mm f/3.5-5.6
·
Olympus Zuiko 14-54mm f/2.8-3.5
·
Rekomendasi 3rd party: Sigma 17-70mm f/2.8-4
Lensa
Zoom Tele
Canon EF 70-200mm f/2.8
Lensa zoom tele
ini menjadi salah satu lensa yang favorit banyak orang karena kemampuannya untuk
dipakai memotret obyek yang jauh, ditambah lagi harganya yang cukup terjangkau.
Belum lagi lensa tele mampu menghasilkan foto dengan bokeh yang baik (DOF
tipis), bisa dibilang hampir menyamai hasil yang didapat dengan memakai lensa
prime.
Namun perlu
diingat kalau lensa zoom tele berkisar di fokal tele diatas 100mm, sehingga
rentan goyang akibat getaran tangan. Untuk itu para profesional lebih memilih
lensa tele bukaan besar dan ditambah fitur stabilizer, sehingga lensa tele
masih bisa dipakai di saat kondisi kurang cahaya.
Lensa zoom tele terbagi dua kelompok,
yaitu kelompok profesional dan kelompok biasa.
Untuk Zoom Tele Profesional:
·
Nikon AF-S 70-200mm f/2.8 VR
·
Pentax DA 60-250mm f/4
·
Sony SAL 70-200mm f/2.8
·
Olympus Zuiko 90-250mm
f/2.8
·
Rekomendasi 3rd party: Sigma 70-200mm f/2.8
Sigma 70-300mm f/4-5.6
Untuk zoom tele
biasa, umumnya terdapat pilihan 70-300mm yang fokal telenya cukup panjang dan
55-250mm yang lebih ekonomis. Perhatikan kalau lensa tele ekonomis punya
variabel aperture (misalnya f/4-5.6), sehingga bukaannya akan semakin mengecil
saat lensa di-zoom maksimal. Maka itu lensa tele semacam ini dihindari oleh
para profesional karena sulit diandalkan di saat perlu speed tinggi.
Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6
Meski demikian,
lensa tele ekonomis seperti ini laris manis karena harganya murah dan hasil
fotonya di tempat yang cukup cahaya masih sangat baik. Jadilah lensa semacam
ini menjadi lensa favorit untuk kebutuhan harian dan untuk sekedar hobi.
Lensa
Zoom All-Round/Super Zoom/Sapu Jagad
Canon EF-S 18-200mm f/3.5-5.6 IS
Adalah istilah
untuk lensa zoom dengan kemampuan mencover rentang wide hingga tele yang
ekstrim, hingga lensa ini mampu menggantikan beberapa macam lensa sehingga
praktis dipakai kemana saja. Umumnya lensa ini memiliki rentang fokal 18-200mm,
meski ada juga yang bisa mencapai 18-270mm. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum memilih lensa jenis ini:
· Lensa ini praktis namun tergolong mahal
· Lensa ini hanya tersedia untuk jenis variable aperture saja
· Kemampuan optik dari lensa ini tergolong pas-pasan (karena
banyaknya elemen optik di dalamnya).
. Usahakan memilih lensa jenis ini yang dilengkapi dengan
fitur stabilizer optik. Lensa Canon seperti foto ini sudah dilengkapi dengan
Image Stabilizer (code lensa ditanda dengan IS)
Tamron 18-270mm f/3.5-5.6 VC
Sekian. Semoga Bermanfaat....!!!
Salam....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
-