Siapa yang tidak kenal nama Adolf Hitler, sang fuhrer,
penguasa Nazi yang sangat kejam dan ditakuti, pencetus Perang Dunia II. Dalam
catatan sejarah, versi terpopuler, Hitler diberitakan mati dengan cara minum
racun sianida dan menembak dirinya sendiri bersama istrinya: Eva Braun (baru dinikahi 40 jam sebelumnya) di dalam bunker persembunyiannya pada 30 April
1945 saat Jerman diduduki Uni Soviet. Namun demikian ternyata tidak ditemukan saksi yang melihat
kejadian sebenarnya dan tidak didapat bukti bahwa tengkorak yang ditemukan
adalah milik sang fuhrer karena menurut analisis DNA, tulang tersebut
milik seorang perempuan.
Dunia mengungkapkan beberapa versi mengenai kematian Hitler. Dimulai dari tanda-tanda kondisi fisik dan psikis Hitler beberapa jam sebelum kematiannya sampai perkiraan cara kematiannya berdasarkan tulang manusia yang ditemukan dalam bunker. Namun demikian semua itu akhirnya mentah dengan bukti-bukti yang lemah. Maka, bisa jadi Hitler mati di Indonesia.
Dunia mengungkapkan beberapa versi mengenai kematian Hitler. Dimulai dari tanda-tanda kondisi fisik dan psikis Hitler beberapa jam sebelum kematiannya sampai perkiraan cara kematiannya berdasarkan tulang manusia yang ditemukan dalam bunker. Namun demikian semua itu akhirnya mentah dengan bukti-bukti yang lemah. Maka, bisa jadi Hitler mati di Indonesia.
Dokter Sosro
Husodo secara tidak sengaja membaca sebuah
artikel dalam majalah Zaman No.15/thn/Minggu II-Januari 1980 yang ditulis Heinz Linge, mantan pelayan
Hitler, “Cerita Nyata Hari Terakhir Seorang Diktator”. Linge membeberkan
beberapa keadaan fisik Hitler. Diantaranya: jika berjalan menyeret kaki kirinya, tangan kirinya yang mulai gemetar dan bahwa dia bersyukur bahwa mayat dan makam Hitler tak
pernah ditemukan.
Betapa terkejutnya dokter Sosro, karena dokter Jerman tua yang pernah dikenalnya di Sumbawa Besar dulu memiliki ciri-ciri seperti yang dikatakan Linge. Mulailah dokter Sosro mencari tahu di mana keberadaan Hitler, dimulai dari tempat dia mengenal dokter Jerman yang dikenal di Sumbawa Besar dengan nama dokter Poch atau dokter Jerman, lengkapnya dr. Med. G.A. Poch.
Dokter Sosro mengungkapkan beberapa percakapannya dengan dokter Jerman tersebut, pada tahun 1960. Saat itu dia juga bertemu dengan Eva Braun yang memakai nama samaran “Gerda”. Pada tahun 1964, “Gerda” sudah tidak terlihat yang menurut informasi pindah ke Amerika Serikat. Tahun yang sama, dokter Jerman memeluk agama Islam dan setahun kemudian menikah dengan perempuan Sunda bernama Sulaesih.
Betapa terkejutnya dokter Sosro, karena dokter Jerman tua yang pernah dikenalnya di Sumbawa Besar dulu memiliki ciri-ciri seperti yang dikatakan Linge. Mulailah dokter Sosro mencari tahu di mana keberadaan Hitler, dimulai dari tempat dia mengenal dokter Jerman yang dikenal di Sumbawa Besar dengan nama dokter Poch atau dokter Jerman, lengkapnya dr. Med. G.A. Poch.
Dokter Sosro mengungkapkan beberapa percakapannya dengan dokter Jerman tersebut, pada tahun 1960. Saat itu dia juga bertemu dengan Eva Braun yang memakai nama samaran “Gerda”. Pada tahun 1964, “Gerda” sudah tidak terlihat yang menurut informasi pindah ke Amerika Serikat. Tahun yang sama, dokter Jerman memeluk agama Islam dan setahun kemudian menikah dengan perempuan Sunda bernama Sulaesih.
Dokter Poch meninggal pada tahun 1970, usia 81 tahun,
di Rumah Sakit Karang Menjangan (sekarang RS dr Sutomo), Surabaya,
saat mengantar pasien dari Sumbawa Besar berobat, dan dimakamkan di TPU Ngagel,
Surabaya.
Peninggalan berupa catatan-catatan dan hari-hari yang dilalui bersama
Sulaesih beserta masyarakat yang mengenalnya semakin menguatkan bahwa dialah
Hitler.
Pada istrinya Sulaesih, dalam sebuah percakapan, dokter Poch mengakui bahwa dirinya adalah Hitler sang pemimpin Nazi. Antara percaya dan tidak percaya, namun Sulaesih diberi amanat oleh suaminya agar percakapan tersebut tidak dibicarakan pada siapa pun.
Selain diceritakan mengenai bagaimana Hitler bisa berada di Indonesia, alasan memilih Indonesia sebagai tempat pelariannya dan akhirnya mati dalam keadaan muslim bernama Abdul Kohar, warga negara Indonesia. Dalam buku ini juga ditampilkan beberapa foto dokumen dan keberadaan Hitler di Indonesia.
Membaca buku ini juga mengulang pengetahuan sejarah tentang Hitler, pembentukan Nazi, sepak terjang dan pengaruhnya di dunia internasional. Menarik. Dan bagi yang penasaran dan menyukai teka-teki dapat melanjutkan mencari fakta atau bukti-bukti yang semakin menguatkan dan dapat mengubah sejarah dunia bahwa Hitler sebenarnya mati di Indonesia.
Pada istrinya Sulaesih, dalam sebuah percakapan, dokter Poch mengakui bahwa dirinya adalah Hitler sang pemimpin Nazi. Antara percaya dan tidak percaya, namun Sulaesih diberi amanat oleh suaminya agar percakapan tersebut tidak dibicarakan pada siapa pun.
Selain diceritakan mengenai bagaimana Hitler bisa berada di Indonesia, alasan memilih Indonesia sebagai tempat pelariannya dan akhirnya mati dalam keadaan muslim bernama Abdul Kohar, warga negara Indonesia. Dalam buku ini juga ditampilkan beberapa foto dokumen dan keberadaan Hitler di Indonesia.
Membaca buku ini juga mengulang pengetahuan sejarah tentang Hitler, pembentukan Nazi, sepak terjang dan pengaruhnya di dunia internasional. Menarik. Dan bagi yang penasaran dan menyukai teka-teki dapat melanjutkan mencari fakta atau bukti-bukti yang semakin menguatkan dan dapat mengubah sejarah dunia bahwa Hitler sebenarnya mati di Indonesia.
Book |
Judul: Rahasia
Yang Terkuak, HITLER MATI DI INDONESIA
Penulis: Ir. KGPH. Soeryo Goeritno, M.Sc
Tahun: 2010
Penerbit: Titik Media Publisher
Tebal: 121 halaman
Penulis: Ir. KGPH. Soeryo Goeritno, M.Sc
Tahun: 2010
Penerbit: Titik Media Publisher
Tebal: 121 halaman
Apakah ada kaitannya dengan ditemukannya kapal selam yang tenggelam di laut jawa ya?
BalasHapushttp://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/19/mwhiqq-bangkai-kapal-selam-nazi-jerman-ditemukan-di-laut-jawa
Misteri kematian Adolf Hitler masih menjadi misteri. Sejumlah pihak, termasuk pemimpin Rusia Joseph Stalin, ragu kalau Hitler benar-benar mati bunuh diri saat tentara merah merebut Berlin 30 April 1945.
BalasHapusKabar kematian Hitler yang umum diketahui adalah dia menembak dirinya sendiri, sementara Eva Braun, istri Hitler minum racun. Jenazah keduanya lalu dibakar sesuai permintaan Hitler.
Banyak yang percaya kalau Hitler sesungguhnya melarikan diri. Dia sempat tinggal di beberapa negara Eropa, lalu ke Amerika Selatan dan terakhir ke Indonesia. Di Indonesia, Hitler mengaku sebagai seorang dokter dari Jerman bernama Dokter Poch. Hal ini diperkuat sejumlah fakta dan dugaan, termasuk ciri-ciri Poch yang sangat mirip dengan Hitler.
Ada beberapa alasan kenapa Hitler lari ke Indonesia. Pertama Indonesia berpenduduk Muslim terbesar dan anti-Yahudi. Saat itu Hitler telah diburu agen rahasia Yahudi dari seluruh dunia.
Kedua adalah karena Presiden Soekarno. Bagaimana ceritanya?
KGPH Soeryo Goeritno Msc menuliskan hal ini dalam buku berjudul Rahasia yang terkuak, Hitler mati di Indonesia.
Saat itu Hitler melihat Indonesia anti-Barat. Soekarno tegas melawan Belanda dan Inggris, yang mencoba kembali ke Indonesia. Kedua negara itu adalah sekutu yang merupakan musuh Hitler.
Kemudian Tahun 1955, Soekarno pun mendirikan negara Non-Blok dan enggan didikte Uni Soviet. Seperti diketahui Hitler pun memerangi Rusia dan komunis.
Pribadi Soekarno pun memikat Hitler yang menyamar menjadi Dr Poch. Hitler betah berjam-jam mendengar pidato Soekarno. Menurut pembantu Dr Poch, bosnya tak mau diganggu kalau sudah mendengar pidato berorasi.
Mungkin gaya pidato Soekarno mengingatkan Hitler sebagai sama-sama orator ulung. Saat masih berkuasa, Hitler pun dikenal sebagai jago pidato. Pidato-pidatonya membakar semangat warga Jerman untuk bangkit melawan dominasi AS dan negara Eropa Barat lainnya.
"Dr Poch senang bicara politik. Dia sering memuji-muji Bung Karno sambil memberikan analisanya soal politik," kata Syamsuddin, pembantu Dr Poch.
Karena itu Hitler alias Dr Poch kerasan tinggal di Indonesia sampai akhir hayatnya. Dr Poch meninggal di Surabaya tanggal 16 Januari 1970.
Menurut peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan, kematian Hitler di Indonesia ini masih menjadi perdebatan. Seperti para tokoh besar lain, kisah Hitler bercampur antara mitos dan fakta. Termasuk soal kematiannya. Tapi satu hal yang hampir pasti, Hitler tidak mati dalam bunker di Berlin.
"Tidak ada bekas mayat Hitler. Hitler mati bunuh diri itu seluruhnya keterangan dari pembantu Hitler. Bisa saja mereka disumpah untuk memberi keterangan palsu," kata Alif saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (22/11).
Anda percaya Hitler mati di Indonesia?
http://www.merdeka.com/peristiwa/hitler-berlindung-ke-indonesia-karena-kagumi-soekarno.html
Misteri kematian Adolf Hitler masih menjadi misteri. Sejumlah pihak, termasuk pemimpin Rusia Joseph Stalin, ragu kalau Hitler benar-benar mati bunuh diri saat tentara merah merebut Berlin 30 April 1945.
BalasHapusKabar kematian Hitler yang umum diketahui adalah dia menembak dirinya sendiri, sementara Eva Braun, istri Hitler minum racun. Jenazah keduanya lalu dibakar sesuai permintaan Hitler.
Banyak yang percaya kalau Hitler sesungguhnya melarikan diri. Dia sempat tinggal di beberapa negara Eropa, lalu ke Amerika Selatan dan terakhir ke Indonesia. Di Indonesia, Hitler mengaku sebagai seorang dokter dari Jerman bernama Dokter Poch. Hal ini diperkuat sejumlah fakta dan dugaan, termasuk ciri-ciri Poch yang sangat mirip dengan Hitler.
Ada beberapa alasan kenapa Hitler lari ke Indonesia. Pertama Indonesia berpenduduk Muslim terbesar dan anti-Yahudi. Saat itu Hitler telah diburu agen rahasia Yahudi dari seluruh dunia.
Kedua adalah karena Presiden Soekarno. Bagaimana ceritanya?
KGPH Soeryo Goeritno Msc menuliskan hal ini dalam buku berjudul Rahasia yang terkuak, Hitler mati di Indonesia.
Saat itu Hitler melihat Indonesia anti-Barat. Soekarno tegas melawan Belanda dan Inggris, yang mencoba kembali ke Indonesia. Kedua negara itu adalah sekutu yang merupakan musuh Hitler.
Kemudian Tahun 1955, Soekarno pun mendirikan negara Non-Blok dan enggan didikte Uni Soviet. Seperti diketahui Hitler pun memerangi Rusia dan komunis.
Pribadi Soekarno pun memikat Hitler yang menyamar menjadi Dr Poch. Hitler betah berjam-jam mendengar pidato Soekarno. Menurut pembantu Dr Poch, bosnya tak mau diganggu kalau sudah mendengar pidato berorasi.
Mungkin gaya pidato Soekarno mengingatkan Hitler sebagai sama-sama orator ulung. Saat masih berkuasa, Hitler pun dikenal sebagai jago pidato. Pidato-pidatonya membakar semangat warga Jerman untuk bangkit melawan dominasi AS dan negara Eropa Barat lainnya.
"Dr Poch senang bicara politik. Dia sering memuji-muji Bung Karno sambil memberikan analisanya soal politik," kata Syamsuddin, pembantu Dr Poch.
Karena itu Hitler alias Dr Poch kerasan tinggal di Indonesia sampai akhir hayatnya. Dr Poch meninggal di Surabaya tanggal 16 Januari 1970.
Menurut peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan, kematian Hitler di Indonesia ini masih menjadi perdebatan. Seperti para tokoh besar lain, kisah Hitler bercampur antara mitos dan fakta. Termasuk soal kematiannya. Tapi satu hal yang hampir pasti, Hitler tidak mati dalam bunker di Berlin.
"Tidak ada bekas mayat Hitler. Hitler mati bunuh diri itu seluruhnya keterangan dari pembantu Hitler. Bisa saja mereka disumpah untuk memberi keterangan palsu," kata Alif saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (22/11).
Anda percaya Hitler mati di Indonesia?
http://www.merdeka.com/peristiwa/hitler-berlindung-ke-indonesia-karena-kagumi-soekarno.html
Situs Resmi Taruhan Bola Terbesar di Indonesia
BalasHapusWww.idrbola.com
Login lewat hp di m.idrbola.com
= PROMO MEMBER BARU =
Menang di Bayar Penuh & kalah Uang kembali 100%
Maksimal Cash Back ( Uang Kembali ) Rp. 50.000
Syarat Untuk ikut promo sebelum deposit Hubungin Cs dengan Kode "Segera Hadir HoyaPoker.Com cashback 100%"
Komisi Taruhan bola 2 kali lipat = 0.5%
Minimal Taruhan hanya Rp. 10.000
Minimal Deposit Withdraw hanya Rp. 50.000
Gabung Sekarang dan Raih Kemenangan anda bersama kami.