Bashaer
Othman, itulah nama gadis cantik usia 16 tahun ini. Dia menjadi satu-satunya Walikota
Termuda Dunia. Di usianya yang masih 15 tahun, pelajar yang masih duduk di
kelas I SMA Palestina ini sudah diberi jabatan publik sebagai Walikota Allar,
Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Dia adalah Remaja yang merupakan anak bungsu
dari 5 bersaudara ini,
Bashaer yang cantik terlihat tampil lebih matang dari
usianya. Ia tampak percaya diri dan sangat nyaman ketika melakukan wawancara
dengan sejumlah wartawan di Indonesia
terkait peran dan tantangan yang dihadapinya sebagai walikota Allar yang
berpenduduk 8.000 orang. Ia menjawab pertanyaan dengan lancar.
Bashaer
memang hanya menjadi walikota untuk jangka waktu 2 bulan, terhitung sejak 2
Juli 2012 lalu. Ia mengambil alih jabatan itu dari walikota yang sesungguhnya:
Sufiyan Shadid. Keberadannya di posisi itu merupakan bagian sebuah proyek Parlemen
Pemuda Nasional, yaitu Forum Pemuda Sharek. Proyek tersebut bertujuan untuk
melibatkan anak muda pada kerja sehari-hari pemerintah daerah Palestina.
Bashaer terpilih melalui sebuah proses seleksi.
Remaja itu
mengatakan, pada awalnya dia 'buta' tentang pekerjaan walikota. Namun dengan
bantuan dan kerjasama para anggota dewan kota yang beranggota 11 orang (6 dari
partai Fatah yang berkuasa dan 5 dari gerakan Islam Hamas yang menguasai Jalur
Gaza) dan walikota, dia cepat belajar. Setiap pagi ia masuk kantor pukul 08.00
dan menghadapi banyak file, menandatangani surat-surat dan bertemu dengan Anggota
Dewan.
Ia
menegaskan, jabatannya bukan formalitas. Ia punya kewenangan penuh sebagai
walikota walau ada pembatasan teknis Bank terkait pengguaan anggaran. Ia hanya
diizinkan untuk menandatangani pengeluaran hingga mencapai jumlah 300 shekel
(75 dollar AS). Di atas jumlah itu, berdasaran aturan bank, yang harus
membubuhkan tanda tangan adalah Shadid.
Bertempat
di Kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia
di Jl. Pangeran Diponegoro, Jakarta,
Rabu (12/9/2012) siang, “Tribun” mendapat kesempatan mewawancarai perempuan
jelita ini dengan nuansa santai, meski dengan obrolan serius.
Basher
menerima Tribun dengan senyuman manis. Sapaan menggunakan bahasa Arab makin
menambah keakraban. Di sela-sela obrolan, Bashaer bahkan sempat bercanda
bertanya-tanya tentang merk handphone yang Tribun pakai. Apa saja pengalaman
Basheer menjadi Walikota termuda dunia? Berikut petikan wawancaranya:
Tidak,
Islam tidak memperbolehkan hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status
pernikahan, apa pun bentuk hubungan itu. Generasi muda Islam pun tidak
seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun
peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun Facebook
sebab kadang itu mengganggu aktivitas saya dalam berpikir. Namun, saya tetap
mengikuti perkembangan global lewat internet.
Bagaimana
Anda melihat masa depan pemuda Palestina?
Saya
optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak pemuda
Palestina yang berusaha keluar ke negara lain, misalnya ke Arab Saudi, Mesir,
atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah
aman. Namun, mereka semua punya komitmen besar untuk tetap jadi warga negara
Palestina. Artinya, mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa
Palestina suatu saat akan merdeka dan berdaulat.
Di
Indonesia sering ada demonstrasi dukungan terhadap Palestina yang biasanya
memakai tagline "Save Palestina". Apa tanggapan Anda?
Saya sangat
mengapresiasi perhatian Indonesia
terhadap negara kami. Indonesia
adalah saudara setia kami sejak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi
dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab beliau
adalah tokoh yang kali pertama bersuara bahwa Palestina adalah negara berdaulat
tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.
Apakah Indonesia
terkenal di negara Anda?
Iya,
terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno. Kami memanggil Ahmad Soekarno sebab orang
Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara Muslim
terbesar di dunia. Dukungan dan suara dari Indonesia sangat memberi kami
kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan
membela Palestina.
Apa pesan
terakhir Anda untuk pemuda Indonesia?
Pemuda Indonesia harus
terus maju ke depan. Maju Palestina! Maju Indonesia!
Sumber :
Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
-