Rabu, 19 September 2012

Youngest Mayor in The World



Remaja Palestina Jadi Walikota Termuda di Dunia

Bashaer Othman, itulah nama gadis cantik usia 16 tahun ini. Dia menjadi satu-satunya Walikota Termuda Dunia. Di usianya yang masih 15 tahun, pelajar yang masih duduk di kelas I SMA Palestina ini sudah diberi jabatan publik sebagai Walikota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Dia adalah Remaja yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara ini,
Bashaer  yang cantik terlihat tampil lebih matang dari usianya. Ia tampak percaya diri dan sangat nyaman ketika melakukan wawancara dengan sejumlah wartawan di Indonesia terkait peran dan tantangan yang dihadapinya sebagai walikota Allar yang berpenduduk 8.000 orang. Ia menjawab pertanyaan dengan lancar.

Bashaer memang hanya menjadi walikota untuk jangka waktu 2 bulan, terhitung sejak 2 Juli 2012 lalu. Ia mengambil alih jabatan itu dari walikota yang sesungguhnya: Sufiyan Shadid. Keberadannya di posisi itu merupakan bagian sebuah proyek Parlemen Pemuda Nasional, yaitu Forum Pemuda Sharek. Proyek tersebut bertujuan untuk melibatkan anak muda pada kerja sehari-hari pemerintah daerah Palestina. Bashaer terpilih melalui sebuah proses seleksi.




Remaja itu mengatakan, pada awalnya dia 'buta' tentang pekerjaan walikota. Namun dengan bantuan dan kerjasama para anggota dewan kota yang beranggota 11 orang (6 dari partai Fatah yang berkuasa dan 5 dari gerakan Islam Hamas yang menguasai Jalur Gaza) dan walikota, dia cepat belajar. Setiap pagi ia masuk kantor pukul 08.00 dan menghadapi banyak file, menandatangani surat-surat dan bertemu dengan Anggota Dewan.

Ia menegaskan, jabatannya bukan formalitas. Ia punya kewenangan penuh sebagai walikota walau ada pembatasan teknis Bank terkait pengguaan anggaran. Ia hanya diizinkan untuk menandatangani pengeluaran hingga mencapai jumlah 300 shekel (75 dollar AS). Di atas jumlah itu, berdasaran aturan bank, yang harus membubuhkan tanda tangan adalah Shadid.



Walikota Termuda di Dunia Ini Terinspirasi Soekarno

Bertempat di Kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia di Jl. Pangeran Diponegoro, Jakarta, Rabu (12/9/2012) siang, “Tribun” mendapat kesempatan mewawancarai perempuan jelita ini dengan nuansa santai, meski dengan obrolan serius.

Basher menerima Tribun dengan senyuman manis. Sapaan menggunakan bahasa Arab makin menambah keakraban. Di sela-sela obrolan, Bashaer bahkan sempat bercanda bertanya-tanya tentang merk handphone yang Tribun pakai. Apa saja pengalaman Basheer menjadi Walikota termuda dunia? Berikut petikan wawancaranya:



Apakah Anda punya pacar?
Tidak, Islam tidak memperbolehkan hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pernikahan, apa pun bentuk hubungan itu. Generasi muda Islam pun tidak seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun Facebook sebab kadang itu mengganggu aktivitas saya dalam berpikir. Namun, saya tetap mengikuti perkembangan global lewat internet.

Bagaimana Anda melihat masa depan pemuda Palestina?
Saya optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak pemuda Palestina yang berusaha keluar ke negara lain, misalnya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah aman. Namun, mereka semua punya komitmen besar untuk tetap jadi warga negara Palestina. Artinya, mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa Palestina suatu saat akan merdeka dan berdaulat.

Di Indonesia sering ada demonstrasi dukungan terhadap Palestina yang biasanya memakai tagline "Save Palestina". Apa tanggapan Anda?
Saya sangat mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap negara kami. Indonesia adalah saudara setia kami sejak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab beliau adalah tokoh yang kali pertama bersuara bahwa Palestina adalah negara berdaulat tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.

Apakah Indonesia terkenal di negara Anda?
Iya, terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno. Kami memanggil Ahmad Soekarno sebab orang Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara Muslim terbesar di dunia. Dukungan dan suara dari Indonesia sangat memberi kami kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan membela Palestina.

Apa pesan terakhir Anda untuk pemuda Indonesia?
Pemuda Indonesia harus terus maju ke depan. Maju Palestina! Maju Indonesia!




Sumber :
Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

-

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...